Jumat, 04 November 2022

Koneksi Antar Materi 2.1 ( Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi)

Nama : Elga Syarah Azizah

CGP angkatan 5 

DKI Jakarta 

    Pengertian pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan individu. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi dapat diterapkan dikelas dapat dimulai dari 

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Menganalisis kebutuhan belajar dengan melakukan assement diagnostik (kognitif dan non kognitif) berdasarkan 3 aspek (Kesiapan belajar murid, minat murid dan profil belajar murid), 
  3. Menganalisis penerapan 3 strategi diferensiasi (konten, proses, dan produk) 
  4. Mengimplementasikan rencana pembelajaran berdiferensi dalam konteks pembelajaran di kelas 
  5. Melakukan assement pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan murid.
    Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal, karena diawal pembelajaran guru memetakan kebutuhan murid berdasarkan tiga aspek yakni kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Kesiapan murid, guru perlu melakukan assement di awal pembelajaran yang berguna untuk menilai kesiapan murid dalam mempelajari materi, konsep atau keterampilan baru. Minat belajar, dalam aspek ini guru dapat meberikan pilihan kepada muridnya untuk belajar sesuai dengan minatnya. Misalnya siswa dapat memilih cerita yang sesuai dengan genre kesukaannya. Dan aspek terakhir adalah profil belajar, dimana guru memfasilitasi murid untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya, kecerdasan majemuknya, pengaruh budaya, dan lingkungannya. 
    Pada pembelajaran berdiferensiasi dapat menggunakan tiga strategi pembelajaran yang menyesuaikan dengan hasil pemetaan siswa berdasarkan kesiapan belajar, minat dan profil belajar siswa. Adapun ketiga strategi tersebut. 
  1. Diferensiasi konten, pada strategi ini guru dapat menyesuaikan materi/konten pembelajaran yang beragam menyesuaikan pada pemetaan kebutuhan belajar murid. 
  2. diferensiasi proses, guru memvariasikan proses belajar sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan belajar murid yang sudah dipetakan oleh guru
  3. diferensiasi produk, guru membedakan  produk hasil belajar murid menyesuaikan dengan hasil pemetaan kebutuhan belajar murid. 
Koneksi antar materi pembelajaran berdiferensiasi dengan modul lain di pendidikan guru penggerak. 
  1. Modul 1 Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pembelajaran Berdiferensiasi, Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya anak-anak merasa bahagia kaitannya dengan pembelajaran diferensiasi adalah dalam prosesnya pembelajaran diferensiasi menyediakan proses pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan siswa seperti kesiapan belajar siswa, minta belajar dan profil belajar siswa, sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
  2. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak dan Pembelajaran Berdiferensiasi, dalam memetakan kebutuhan belajar murid dibutuhkan guru yang memiliki nilai-nilai reflektif terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan bersama murid. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa sehingga pembelajaran bisa berpihak pada murid dimana hal ini sesuai dengan salah satu nilai yakni berpihak pada murid.   
  3. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak, Salah satu visi dari guru penggerak adalah mewujudkan proses pembelajaran yang berpihak pada murid, dimana semua kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi sehingga mereka bisa mencapai kodratnya sebagai anak. Dalam visi seperti ini kita bisa memakai menggunakan pendekatan BAGJA guna menemukan kekuatan/kelebihan yang ada pada murid. Hal ini sudah tercermin dalam pembelajaran diferensiasi dimana guru akan memetakan kebutuhan setiap murid sesuai dengan kebutuhan belajar kemudian menggunakan salah satu ataupun semuanya dari strategi diferensiasi. Baik itu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.  
  4. Modul 1.4 Budaya positif, kaitan dengan budaya positif adalah penerapan pembelajaran diferensiasi di sekolah ataupun di kelas akan membantu terwujudnya budaya positif. Dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi, membantu murid untuk merasa dihargai dan memiliki keterkaitan antara dirinya dengan guru dan teman di kelas sehingga murid merasa dirinya menjadi bagian dari sekolah dan kelasnya.
         



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar