Sabtu, 17 Desember 2022

Jurnal Refleksi Dwimingguan ke-8 Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran


Pada jurnal refleksi dwimingguan ke-8 ini saya menggunakan model refleksi 5R. Model refleksi 5M diadaptasi dari model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). 5M terdiri dari langkah-langkah berikut:

  1. Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi
  2. Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung.
  3. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki.
  4. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut.
  5. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Reporting

Kegiatan pembelajaran pada Pendidikan Guru Penggerak modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai pemimpim pembelajaran dilaksanakan secara daring melalui LMS. Pada tanggal 11 Oktober, CGP melakukan pretest paket modul 3 yang kemudian dilanjutkan dengan alur mulai dari diri, yang mana CGP melakukan studi kasus dan memberikan komentar pada hasil pemikiran dari CGP lainnya, nilai-nilai kebajikan yang ada di sekolah, refleksi pada pengalaman, tantangan dalam pengambilan keputusan dan harapan-harapan setelah mempelajari modul. Pada tanggal 11-13 Oktober dilaksanakan alur Eksplorasi konsep, dimana CGP belajar tentang konsep sekolah sebagai institusi moral, Dilema etika dan bujukan moral, dan prinsip pengambilan keputusan yang dilanjutkan dengan forum diskusi untuk menganalisis salah satu kasus dan CGP lainnya menanggapi. Alur Ruang kolaborasi dilaksanakan pada tanggal 14-15 Oktober, Pada kegiatan Ruang Kolaborasi, CGP berkolaborasi dengan CGP lainnya untuk memilih dan menganalisa sebuah kasus dilema etika. Alur selanjutnya yaitu  Demontrasi Kontekstual pada tanggal 17-18 Oktober, tugas kali ini adalah untuk mewawancarai 2 kepala sekolah mengenai pengambilan keputusan di sekolah. Alur selanjutnya yaitu Elaborasi konsep, yang dilaksanakan bersama dengan intruktur Nina Ratna Suminar, S.Sos.,M.Si. dan CGP lainnya pada tanggal 19 Oktober yang dilanjutkan dengan alur Koneksi Antarmateri pada tanggal 20 Oktober, dimana CGP, membuat rangkuman modul dan kaitannya dengan modul-modul lainnya yang dibuat dalam sebuah blog/google sites ataupun dalam sebuah video mengguanakan animasi sederhana seperti powtoon. Alur terkakhir yang kami lakukan adalah Aksi nyata dengan mempraktikan pengambilan keputusan di sekolah yang nantinya akan dibagikan sebuah forum di LMS. 

Responding 

Modul 3.1, memberikan saya pandangan yang baru tentang pengambilan keputusan yang sering diambil oleh pimpinan saya disekolah, bagaimana sudut pandang, akibat dari pengambilan keputusan dan rasa kasihan serta keadilan yang dipertimbangkan mereka saat mengambil keputusan. Selain itu dari alur demontrasi kontekstual, saya mendapatkan pandangan baru apa yang menjadi tantangan saat menjadi seorang pemimpin di sekolah baik di sekolah saya sendiri maupun di sekolah lainnya. Sekolah saya yang mayoritas berumur dibawah 50 tahun, sehingga tantangan bagi pemimpin saya lebih pada pendekatan secara personal dan pemanggilan langsung pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Sedangkan untuk kepala sekolah lainnya yang saya wawancara lebih memilih untuk melakukan pengamatan terlebih dahulu tanpa pemanggilan orang-orang yang terlibat. 

Relating 

Keterkaitan modul 3.1 dengan modul-modul sebelumnya adalah sebagai berikut

a. Modul 1.1
Peranan pendidik yang menuntun murid sesuai kodrat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai individu dan anggota masyarakat, dalam hal ini mendorong siswa berani mewujudkan kepemimpinan murid, menjadi pemimpin dirinya dan mengambil keputusan yang matang dan bertanggungjawab untuk mengoptimalkan potensi diri mereka.
b. Modul 1.2
Nilai guru penggerak menghidupkan nilai diri guru itu sendiri untuk mampu menjadi dasar penentu kematangan dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid secara bertanggungjawab dan berbasis nilai-nilai kebajikan. Nilai guru penggerak antara lain mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid.
c. Modul 1.3
Sebagai pemimpin pembelajaran, kita diharapkan mampu mengambil keputusan membuat prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA sesuai visi misi sekolah.
d. Modul 1.4
Sebagai pemimpin pembelajaran dan penggerak komunitas praktisi, peran guru penggerak adalah mewujudkan budaya positif di sekolah yang tentunya melibatkan pengambilan keputusan untuk perwujudan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being).
e. Modul 2.1
Dalam pembelajaran, Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pendidikan bertujuan menuntun segala kodrat atau potensi anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya, baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakatnya. Sebagai seorang guru kita hendaknya mampu mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran dengan bijaksana. Tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk memenuhi kebutuhan murid yang berbeda-beda melalui pengambilan keputusan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya.
f. Modul 2.2
Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki saat mengambil sebuah keputusan. Nilai-nilai positif  dan kesadaran penuh dari seorang guru pun harus dipegang teguh dalam dirinya agar dapat mengelola aspek sosial emosionalnya sehingga guru memiliki rasa empati saat dihadapkan pada dilema etika dan dapat mengambil keputusan dengan bijak dan minim resiko. 
g. Modul 2.3
Guru sebagai pemimpin pembelajaran dengan menerapkan 4 paradigma, 3  prinsip dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan  dan pengujian dapat membuat keputusan yang bertanggungjawab. Melalui teknik coaching, guru dapat mengoptimalkan potensi rekan sejawat untuk mecari solusi atas masalahnya sendiri.

Reasoning 
Sebelum saya mempelajari modul 3.1 saya berpikir bahwa dalam pengambilan keputusan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa harus melihat latar belakang masalah, ataupun faktor-faktor lainnya. Sekarang saya berpikir bahawa dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan 
  • 3 unsur (berpihak pada anak, berdasarkan nilai kebajikan, universal dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil 
  • 4 paradigma dilema etika 
  • 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan 
  • 3 prinsip pengambilan keputusan 
Recontructing 
Tindak lanjut dari hasil reflektif saya adalah : 
  • membuat rencana tindak lanjut sebagai bentuk perbaikan dan aksi nyata dalam menerapkan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin
  • menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pda murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal 
  • menerapkan strategi pengambilan keputusan untuk mengihindar adanya pelanggaran kode etik dan konflik berkepentingan 
Sekian jurnal reflektif dwiminnguan modul 3.1 yang saya buat 
semoga tulisan reflektif ini dapat bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar