Sabtu, 17 Desember 2022


 Jurnal Refleksi Dwimingguan

MODUL 3.3 Pengelolaan Program Berdampak Pada Murid

Model yang akan dipakai adalah model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future), model yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Model ini jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan)

1. Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

2. Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut.

3. Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?

4. Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini?

Fact (Peristiwa)

Modul 3.3 pengelolaan program berdampak pada murid, membahas tentang pengelolaan program yang dapat memunculkan kepemimpinan murid (Student Agency) dimana murid diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin dalam pembelajarannya sendiri, murid diarahkan untuk dapat mengembangkan karakter kepemimpinannya melalui pembiasaan untuk memerdekakan mereka menyuarakan pendapat mereka, memilih pilihan yang mereka inginkan dan mengajak mereka bertanggung jawab atas pilihan mereka sebagai bentuk kepemilikan meraka. 

Aksi nyata yang saya lakukan di sekolah saya adalah berdasarkan salah satu aset sekolah saya yaitu dinding di lorong-lorong sekolah yang masih kosong dan kegiatan literasi yang tidak bervariasi serta monoton, maka saya berkonsultasi dengan kepala sekolah dan rekan guru dalam pemanfaatna dinding tersebut setelah itu saya melakukan survei kepada murid tentang kegiatan literasi di sekola, suara terbanyak menyebutkan bahwa kegiatan literasi tidak bervariatif dan monoton. Setelah melakukan survei saya melakukan diskusi bersama dengan perwakilan kelas untuk mendiskusikan tentang kegiatan literasi dan aset sekolah yang masih belum optimal, dari hasil diskusi dan melihat litelatur lainnya maka didapatkan ide untuk mengisi dinding yang kosong dengan majalah dinding agar kegiatan literasi pun menjadi bervariasi. Dari ide tersebut, kami merealisasikan dengan bersama-sama mewujudkan ide tersebut dengan memilih apa saja yang akan ditempelkan serta alat dan bahan yang diperlukan oleh mereka dalam membuatnya. Dari kegiatan tersebut terlihat tanggung jawab mereka dalam mewujudkannya dari mengumpulkan hasil karya teman-temannya, menyebarkan lembar surat yang akan ditempel, dan menghias dinding yang akan ditempelkan. 

Feeling (Perasaan)

Perasaan saya setelah mempelajari modul ini adalah saya takjub dengan diri saya sendiri yang mau bergerak untuk mewujudkan ide dalam mengoptimalkan salah satu aset sekolah. Selain itu saya juga merasa senang dengan mempelajari modul 3.3 yang mengubah mindset saya tentang bagaimana seharusnya murid diberikan kesempatan untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajarannya sendiri sehingga potensi kepemimpinan murid tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.  

Finding (Pembelajaran)

Pelajaran baru yang saya dapatkan setelah mempelajari modul 3.3 ini adalah pengelolaan program yang berdampak pada murid, kepemimpinan murid (Student Agency) dimana suara, pilihan dan kepemilikan yang harus dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada program sekolah. Dimodul ini juga dibahas tentang 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid. Sekolah diharapkan mampu menyediakan lingkungan yang sesuai untuk menumbuhkan kepemimpinan murid tersebut. 

Future (Penerapan) 

Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan di sekolah, yang dimulai dari kelas saya sendiri untuk membuat program yang berdampak pada murid. Selain itu saya akan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat di sekolah tentang pengelolaan program yang berdampak positif bagi murid. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar